Setahun sudah…
puing-puing bangunan itu menjadi cerita.
Nyala api di malam itu
menari, menerangi kami yang letih.
Hujan turun membasahi wajah,
seakan ingin meluruhkan sedikit duka.
Di tengah kerumunan,
di gelapnya malam,
air mata jatuh…
tanda ketidakberdayaan.
Pagi datang
membawa kepulan asap
dan aroma kehilangan yang menusuk dada—
menandakan bahwa beberapa jam sebelumnya,
kami telah berjuang.
Di gelap malam 00.30 wita, 22 agustus 2024
0 komentar:
Posting Komentar