Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Ketika Takdir Berbicara



Dia Sang panutan
Yang awal tangisnya terdengar diheningnya malam
Dipekat dan dimencekamnya suasana
Disaat para tentara-tentara bertumpangkan gajah perkasa
            Penyerbuan terencana
            Penaklukan simbol kiblat umat Islam dunia
            Mencoba membumi hanguskan apa yang dianggap ancaman
            Seakan tak ingin Islam tersebar ke penjuru dunia
                        Ah, betapa mencekamnya malam itu
                        Seakan tangan hina manusia tak berdaya mencegahnya
                        Tapi ternyata,
                        Ternyata rencana hanyalah angan semata
Ketika pada akhirnya
Sang Maha Raja menampakkan Kuasa_Nya
Pengiriman paket tak terduga
Pasukan Ababil bersenjatakan batu neraka
            Seketika para tentara dikalahkan tanpa perlawanan
            Lumpuhnya mereka
            Ditandakan dengan tangisan sang utusan mulia
            Kini sang panutan telah dinampakkan dirinya
            Menjadi secercah cahaya diketidaktahuan manusia
            Petunjuk arah bagi mereka yang buta
            Penyempurna bagi pengetahuan generasi selanjutnya
            Serta uswatun hasanah bagi kita semua
            Yang sudah dipastikan dan diyakinkan
            Sebagai kekasihnya Sang Perkasa
                        Duhai sang utusan mulia
                        Duhai Baginda Agung Rasulullah
                        Seluruh cinta budi luhur untukmu panutan ummat

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar