Dia
Sang panutan
Yang
awal tangisnya terdengar diheningnya malam
Dipekat
dan dimencekamnya suasana
Disaat
para tentara-tentara bertumpangkan gajah perkasa
Penyerbuan terencana
Penaklukan simbol kiblat umat Islam
dunia
Mencoba membumi hanguskan apa yang
dianggap ancaman
Seakan tak ingin Islam tersebar ke
penjuru dunia
Ah, betapa mencekamnya
malam itu
Seakan tangan hina
manusia tak berdaya mencegahnya
Tapi ternyata,
Ternyata rencana
hanyalah angan semata
Ketika
pada akhirnya
Sang
Maha Raja menampakkan Kuasa_Nya
Pengiriman
paket tak terduga
Pasukan
Ababil bersenjatakan batu neraka
Seketika para tentara dikalahkan
tanpa perlawanan
Lumpuhnya mereka
Ditandakan dengan tangisan sang
utusan mulia
Kini sang panutan telah dinampakkan
dirinya
Menjadi secercah cahaya
diketidaktahuan manusia
Petunjuk arah bagi mereka yang buta
Penyempurna bagi pengetahuan
generasi selanjutnya
Serta uswatun hasanah bagi kita
semua
Yang sudah dipastikan dan diyakinkan
Sebagai kekasihnya Sang Perkasa
Duhai sang utusan mulia
Duhai Baginda Agung
Rasulullah
Seluruh cinta budi luhur
untukmu panutan ummat
0 komentar:
Posting Komentar